Selasa, 17 Agustus 2010























Raden Mas Effendi, S.Pd, mengucapkan Dirgahayu HUT RI KE 65

Senin, 09 Agustus 2010

















Hari berlalu begitu cepat, tanpa terasa hanya dalam hitungan beberapa jam lg, kita akan songsong fajar suci bulan romadhon yang penuh berkah dan maghfiroh......, dengan segala kerendahan hati, mohon maaf lahir & batin ...........," Marhaban Ya Romadhon " Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1431 H.

Rabu, 21 April 2010

# Hari Kartini

Raden Mas Effendi, S.Pd ; mengucapkan " Hari Kartini " semoga jasa pahlawan R.A Kartini yang disebut sebagai Pahlawan Emansipasi Wanita selalu dikenang dan dihormati oleh Masyarakat Indonesia.

Kamis, 11 Maret 2010

# " Batik Gumelem " Banjarnegara




Jawa tengah merupakan propinsi penghasil batik utama di Indonesia, disamping di Yogyakarta. Di Jawa tengah pusat batik terdapat di Solo dan Pekalongan. Namun sebenarnya masih banyak daerah-daerah lain di Jawa Tengah yang terdapat sentra Industri Kerajinan Batik dengan ciri khasnya masing-masing.

Salah satunya adalah Kabupaten Banjarnegara yang secara umum produk batik yang dihasilkan identik dengan batik Banyumasan. Kerajinan Batik di banjarnegara terdapat di Desa Gumelem Kulon, Gumelem Wetan, serta Panerusan Wetan, Kecamatan Susukan, karena berpusat di Desa Gumelem maka lebih dikenal dengan Batik Gumelem.
Kerajinan Batik Gumelem berawal dari berdirinya tanah perdikan Gumelem yang kemudian menjadi Kademangan Gumelem pada tahun 1573. Miniatur kehidupan istana seperti pranata, trapsila, busana, dan tata praja di wilayah pedesaan secara baik ditemukan pada ragam kehidupan di Kademangan Gumelem. Layaknya wilayah perdikan, kademangan Gumelem mengatur wilayahnya sendiri. Tukang Batik adalah salah satu dari satuan kerja teknis yang bertugas membuat kain batik bagi keperluan busana keluarga, kerabat dan santana dalem kademangan. Sentra Batik Gumelem terdapat di Dukuh Dagaran dan Karangpace (Gumelem Wetan), dukuh Ketandan, Beji, dan Kauman (Gumelem Kulon).

Jumlah pengrajin Batik Gumelem saat ini sejumlah 55 orang tyang tersebar di tiga desa, yaitu 20 orang di Desa Gumelem Wetan, 24 orang di Desa Gumelem Kulon, dan 11 orang di Desa Panerusan Wetan.

Corak batik Gumelem tidak lepas dari nuansa keratin dengan warna khasnya hitam, coklat, kuning/ putih, sehingga terkesan konservatif dan sangat spesifik. Namun demikian dengan munculnya pengrajin muda, maka corak Batik Gumelem saat ini telah mengalami banyak kemajuan. Secara umum corak dan warna Batik Gumelem dibedakan dalam dua golongan yaitu :

Corak Batik Klasik
Didominasi warna hitam, coklat tua dan putih/kuning, dengan variasi corak antara lain :

Pring Ndapur
Gajah Ngguling
Kali Serayu
Udan Riris
Jahe Serimpang
Sida Mukti
Sekar Kuning
Gabah Wutah
Blaburan
Grinting
Buritan Galaran
Buntelan
Sido Luhur
Ukir Udar
Parang Angkuk
Parang Angkuk Siling
Kopi Pecah

Corak Batik Kontemporer
Didomiansi warna masa kini seperti ; merah, biru, hijau, dan warna-warna lain sesuai keinginan, dengan variasi corak antara lain :

Sawung Alit
Lumbu Pari
Kawung Ceplokan
Kantil Rinonce
Sekar Tirta
Pilih Tanding
Salak Rojo
Sekar Kinasih

Sabtu, 06 Maret 2010

# Pendidikan Usia Dini

Ketika anak balita Anda jatuh dan bagian tubuhnya membentur meja, apa yang harus dilakukan ? Memarahi anak karena tidak hati-hati ? Mengatakan meja yang nakal kepada anak dan membelanya dengan memukul meja ? Salah-salah meja akan terus menjadi objek dendam anak. Sebagai orang tua, jika kita salah bertindak saat menghadapi hal itu, bisa berakibat fatal menjadikan anak lemah mengatasi masalah, atau dalam bahasa psikologi disebut dengan problem solving.

Mengapa?, karena karakter anak yang mandiri terbentuk sejak balita. Masa balita adalah masa anak menangkap dan mengingat perlakuan yang dilihat dan diterimanya. Saat itu, kecerdasan dan kreatif anak berkembang. Jika kita tidak memahami dan memperhatikan, salah-salah sifat anak akan jauh dari kemampuan kecerdasan dan kreatifitas.

Psikolog anak Rumah Sakit Harapan Kita Dra. Anie Lurfia Perbowo mendeskripsikan kriteria anak cerdas dan kreatif ke dalam beberapa aspek, yakni :

- Kemampuan Umum
- Kreativitas
- Motivasi Diri

Peran ketiganya sama penting. Meski seseorang berpotensi intelektual dan berkreativitas tinggi, namun bila dalam menghadapi tugas kurang menunjukkan motivasi maka yang bersangkutan tak akan berhasil. Sebaliknya, jika berkemampuan dan kreativitasnya dalam taraf sedang namun memiliki motivasi diatas rata-rata, maka dikatakan berpotensi.

Cerdas Versi IQ

Umumnya orang beranggapan hasil tes IQ berkaitan dengan kecerdasan. Anak ber-IQ 130 dianggap berkemampuan luar biasa dalam segala bidang. Jika anak jago olahraga namun ber-IQ taraf rata-rata, atau anak yang nilai matematikanya jeblok dan IQ-nya taraf rata-rata, maka dianggap anak bodoh. Pemahaman seperti itu tak tepat, IQ hanya mengukur kemampuan linguistik dan logika matematika sedangkan Kecerdasan mengacu pada kemampuan problem solving.

Hasil tes IQ anak perlu dikritisi. Orang tua perlu menanyakan bisakah dan bagaimana cara mengoptimalkannya. Orangtua jangan cepat puas punya anak yang ber-IQ Tinggi lalu lupa untuk terus mendampingi dan menstimulasi anak. Sebaliknya jangan pula bersedih hanya gara-gara anak dinyatakan nilai IQ taraf Dibawah rata-rata, menganggap anak tak cerdas padahal mungkin saja belum diasah secara maksimal.

Kenyataannya IQ Tinggi tak menjamin yang bersangkutan berhasil dalam kehidupannya kelak, perannya hanya sebesar 20%. Banyak contoh yang membuktikan hal tersebut antara lain orang yang ber-IQ Tinggi, namun belum tentu mampu berempati atau melakukan tindak pidana, lantas bagaimana menilai anak memiliki kreatifitas atau tidak, jika kemudian angka yang didapat kurang dari 70 saat test IQ.

Untuk mengetahui apakah anak kita kemudian mampu menjadi kreatif, Spesialis Anak RS Harapan Kita DR.SC. Utami Munandar lebih memilih anak melakukan uji analisa CQ (Creativity Quotient), EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient). Secara harfiah, untuk menggambarkan arti kreativitas sesungguhnya. "Arti kreativitas yakni sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran keluwesan, orisinalitas berfikir dan kemampuan elaborasi (mengembangkan, memerkaya, merinci) suatu gagasan atau CQ (Creativity Quotient).

Banyak kita dapati perlakuan dan tindakan anak dengan berbagai polah dan tingkah laku. Sehingga ekspresi kreativitas anak kerap menimbulkan efek kurang berkenan bagi orangtua. Orangtua melarang anak merobek-robek kertas karena takut rumah jadi kotor, atau berteriak saat anak main pasir karena takut anak terkena kuman. Padahal tiap anak memiliki ekspresi kreativitas yang berbeda, ada yang terlihat suka mencoret-coret, beraktivitas gerak, berceloteh, melakukan eksperimen, dan seterusnya. Berarti penyikapan orang tua seperti itu menghambat kreativitas anak.

Unsur emosi EQ (Emotional Quotient) dalam kecerdasan adalah bagian berikutnya yang perlu diperhatikan. Kecerdasaan emosi merupakan kemampuan mengidentifikasikan emosi, mengekspresikan perasan, mengendalikan dan menunda ledakan emosi, memahami perasaan orang lain (empati), mampu menyesuaikan diri secara sosial.

SQ (Spiritual Quotient) bukan RQ (Religious Quotient)

Religious Quotient adalah ketrampilan dalam melaksanakan semua aturan agama yang dianutnya, sedangkan Spiritual Quotient adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan kata hatinya yang manifenstasinya terlihat saat berinteraksi dengan sesama, missal; bersikap ramah pada siapapun tanpa memandang suku atau agama.

Jika anak balita memiliki SQ paling tinggi, dia jujur mengungkapkan sesuatu berdasarkan apa yang ada di lubuk hatinya. Bila tak suka, anak balita akan bilang tak suka, tak memanipulasi jawabannya. Sejalan bertambahnya usia, SQ akan menurun, karenanya orang tua harus terus mengajarkan anak untuk mengembangkan SQ-nya, misal mengajarkan anak bahwa kakak menolong adik bukan karena dilandasi kewajibannya sebagai kakak semata, namun dilandasi nilai kasih sayang pada adik.

# Teknik Kepemimpinan Seorang Pemimpin

Seorang pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan / keahlian tertentu, atau beberapa bidang, dan sebagai pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan. Pada masa modern seperti sekarang ini orang menuntut seorang pemimpin dengan karakteristik pribadi dan individual yang baik, dan efisien. Sebagai pemimpin, selain memperlihatkan kewibawaan, dan kelebihannya, juga harus memperhatikan bawahannya / anggota organisasinya.
Efisiensi kepemimpinan tidak hanya diukur dengan kriteria teknis saja, tetapi juga kriteria mental, kesejahteraan, dan manusiawi. Oleh karena itu teknis kepemimpinan adalah kemanusiaan, efisiensi, dan kesejahteraan yang baik. Dalam teknik kepemimpinan perlu diperhatikan masalah ; etika profesi pemimpin, komunikasi, dan pengambilan keputusan.
 
Yang termasuk kategori dari teknik kepemimpinan antara lain :

1.Etika Profesi Pemimpin

Seorang pemimpin dituntut untuk bertanggung jawab secara moral, berdasarkan otonomi, dan menuntut dirinya agar selalu bersikap kritis, dan realistis.

2.Komunikasi

Merupakan arus informasi dan emosi yang terdapat dalam masyarakat baik yang berlangsung secara vertikal, maupun horisontal. Teknik Komunikasi, meliputi ; manfaat komunikasi, arah komunikasi, kebijakan, persyaratan, dan bentuk komunikasi.

3.Pengambilan Keputusan

Seorang pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan segera. Agar seorang pemimpin berhasil dalam memimpin bawahannya, pemimpin harus tahu cara memimpin bawahan dengan teknik-teknik memimpin yang baik, yaitu ; memberikan perintah, memberikan teguran, memberikan pujian / penghargaan, memelihara sikap yang baik, menerima saran dari bawahan dan memperkuat rasa persatuan.

# Tiga ( 3 ) AS

Kerja Keras

Cerdas

Ikhlas

# 5 ( e'S )

Salam

Senyum

Sapa

Sopan

Santun

Rabu, 03 Maret 2010

# Puisi

S@h@b@T

Kala aku sendiri

Kau selalu menemaniku

Saatku menderita

Kau menghiburku


Kau adalah sahabat sejatiku

Selalu membantuku dengan tulus

Juga mengingatkanku jika lalai

Hatimu sungguh mulia


Sahabatku …

Bila sekolah kita selalu bersama

Kaulah teman setiaku

Teman dalam suka dan duka

Rabu, 24 Februari 2010

# Kata-Kata Mutiara

Ing Ngarso Sung Tulodho

Ing Madya Mangun Karsa

Tut Wuri Handayani

Ajining Diri Soko Lathi, Ajining Rogo Soko Busana

Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina

Buku Adalah Jendela Dunia

# Panca Tertib

* Tertib Organisasi

* Tertib Waktu

* Tertib Bicara

* Tertib Pakaian

* Tertib Administrasi